Agen dan Operator dalam Dunia Intelejen serta Penjelasan Arti Kata dalam Bahasa Indonesia
Istilah Agen Rahasia kembali mengemuka setelah adanya kasus kematian Kim Jong Nam. Salah satu pelaku yang diduga membunuh Kakak Tiri presiden Korea Utara tersebut adalah orang Indonesia. Namanya adalah Siti Aisyah.
Foto Siti Aisyah Tersangka Pembunuh Kim Jong Nam |
Siti Aisyah disebut-sebut sebagai agen rahasia Korea Utara yang ditugaskan untuk membunuh anak pertama dari istri pertama presiden kedua Korea Utara tersebut. Meskipun Siti Aisyah tidak mengakui bahwa dirinya hanya diajak untuk mengikuti sebuah acara reality show.
Sebenarnya apa sih artinya agen?
Kata agen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat memiliki empat arti penjelasan. Masing masing di bidang ekonomi, bidang administrasi, ragam cakap, dan istilah dalam bidang biologi.
Kata agen dalam istilah ekonomi artinya adalah orang atau perusahaan perantara yang mengusahakan penjualan bagi perusahaan lain atas nama pengusaha. Dalam istilah lain, agen di sini merupakan perwakilan.
Kata agen dalam istilah administrasi adalah wakil pengusaha yang merundingkan, memberikan jasa layanan, atau menutup perjanjian asuransi degnan kententuan yang ada.
Kata agen dalam ragam percakapan artinya kaki tangan atau mata-mata negara asing. Contoh frasa agen rahasia artinya sesorang yang ditugasi oleh seseorang atau negara tertentu untuk memata-matai dan menyelidiki pihak lawan agar memperoleh informasi yang diperlukan.
Kata agen dalam istilah ilmu biologi artinya adalah penyebab. Misalnya kata agen mutagen artinya zat yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi.
Penjelasan tentang kata agen di atas merujuk pada penjelasan lema agen yang ada pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Keempat. Kamus tersebut diterbitkan pada tahun 2008. Penjelasan tentang kata agen terdapat pada halaman 16.
Kata Agen dalam Dunia Intelejen
Kata agen dalam dunia intelejen artinya tidak sesederhana dengan arti yang ada dalam kamus. Dalam KBBI, arti agen dalam dunia intelejen artinya orang yang memata-matai. Sementara dalam dunia intelejen sebenarnya, agen tidak sekadar memata-matai tetapi juga melakukan tugas lain. Bisa eksekusi terhadap keadaan (misalnya memicu kerusuhan dan protes) atau juga sampai menghilangkan orang dengan berbagai cara, termasuk dengan membunuh target.
Tidak semua orang yang mendapatkan perintah dan melaksanakan perintah rahasia dapat disebut dengan agen. Dalam dunia intelejen yang dimaksud dengan agen adalah orang yang secara resmi dan terstruktur direkrut oleh lembaga intelejen suatu negara.
Agen adalah orang yang bekerja secara profesional, digaji, dan mendapatkan tugas tertentu serta menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari badan intelejen. Karena menjadi bagian terstruktur dari sebuah lembaga intelejen, seorang agen bisa ditempatnya di manapun dan berpindah-pindah tempat sesuai dengan penempatan.
Selain mendapatkan akses fasilitas, agen juga mendapatkan akses informasi yang dibutuhkan. Juga mengenal pihak dan orang yang bekerja sama dengannya.
Sementara orang yang ‘hanya’ direkrut untuk menyelesaikan satu tugas di satu tempat tidak disbut dangan agen. Pelaksana tugas operasi yang direkrut secara insidental untuk tugas rahasia biasa disebut dengan operator.
Operator dalam dunia intelejen artinya orang yang melaksanakan satu operasi. Orang ini direkrut oleh agen, baik sadar maupun tidak sadar. Biasanya diiming-imingi oleh hadiah yang besar. Selain itu, kegiatan perekrutannya juga dilakukan oleh agen rahasia.
Berbeda dengan agen, seorang opertor intelejen dibayar untuk sebuah operasi, tetapi tidak digaji. Operator tidak mendapatkan akses informasi dan data pendukung lainnya. Agen selalu melakukan cuci tangan dari sebuah operasi yang dilakukan sementara operator biasanya menjadi kambing hitam atas sebuah operasi. Apalagi jika tugas operasinya adalah sebuh pembunuhan, agen tidak tidak akan membuka identitas aslinya kepada operator. Jadi, jika operator tertangkap agen tetap bisa lolos dengan mudah.
Kembali ke kasus Siti Aisyah, orang kelahiran Serang Banten 11 Februari 1992 ini sangat tidak mungkin jika menjadi seorang agen. Dia hanya lulusan SD. Untuk menjadi seroang agen intelejen, dibutuhkan orang yang cerdas. Berpendidikan tinggi. Sangat tidak mungkin seorang perempuan yang hanya lulusan SD menjadi seorang agen.
Dalam dunia intelejen, agen yang terlalu banyak tahu informasi rahasia bisa ikut dihilangkan. Apalagi hanya seorang operator. Tidak mungkin dipertahankan. Kalau tidak dihilangkan, dijadikan tameng. Untuk melindungi kepentingan yang negara yang lebih besar.
Hal lain tentang agen rahasia. Di masing-masing negara yang sedang terlibat konflik dan kepentingan, pasti ada agen rahasia. Begitu juga di Indonesia.
Masalahnya adalah bukan mereka benar-benar ada atau tidak. Karena agen negara lain pasti ada. Contohnya agen negara Korea Utara pasti ada di Indonesia. Mereka (Korut) pasti membutuhkan informasi karena Indonesia juga dekat dengan Korea Selatan. Sementara Korut dan Korsel sedang dalam keadaan perang.
Jadi, menonton berita Pembunuhan Kim Jong Nam yang melibatkan Siti Aisyah, serasa nonton film tentang mata-mata.