Kamis, 02 Januari 2020

Menyunting Teks Eksplanasi Hujan Asam

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena-fenomena alam, sosial maupun budaya. Menyunting teks eksplanasi dapat diartikan sebagai kegiatan mencari kelengkapan struktur, kaidah dan unsur kebahasaan sebuah teks eksplanasi. Struktur teks eksplanasi terdiri dari penyataan umum^urutan sebab akibat. Dalam sebuah teks eksplanasi terdapat beberapa kaidah kebahasaan diantaranya adalah konjungsi, kata serapan, dan istilah khusus. Pada kegiatan menyunting teks lakukanlah identifikasi terhadap struktur dan unsur kebahasaan. Jika struktur dan unsur kebahasaanya belum tepat maka lakukanlah perbaikan seperlunya agar teks tersebut menjadi teks eksplanasi yang baik.

Teks eksplanasi mempunyai fungsi sosial untuk menjelaskan proses terjadinya sesuatu menurut prinsip sebab-akibat. Teks eksplanasi berkaitan erat dengan peristiwa alam dan peristiwa sosial. Salah satu peristiwa alam yang sering didengar adalah fenomena hujan asam. Hujan asam merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi dewasa ini, faktanya kejadian ini terjadi karena ulah manusia juga, menusia mengeluarkan gas-gas yang bisa menyebabkan terjadinya hujan asam baik itu lewat kendaraan bermotor, industri-industri dan masih banyak lagi. Untuk itu diperlukan peran aktif semua pihak agar bahaya hujan asam ini bisa segera ditanggulangi misalnya manusia menggunakan alat-alat (mesin atau kendaraan yang ramah lingkungan), pemerintah mensosialisasikan gerakan untuk cinta lingkungan, dan lain sebagainya. Berikut ini teks eksplanasi tentan fenomena hujan asam.
 Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena Menyunting Teks Eksplanasi Hujan Asam
Hujan Asam
No.Struktur TeksPeristiwa
1.Pernyataan UmumHujan asam adalah segala macam hujan yang memiliki kadar keasaman dibawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam karena karbondioksida yang larut dalam air hujan membantu melarutkan mineral dalam tanah yang sangat dibutuhkan tumbuhan dan binatang. Peristiwa hujan asam ini terjadi karena zat belerang (sulfur) hasil pembakaran bahan bakar fosil yang ada di atmosfer. Hujan asam merupakan salah satu dampak pemanasan global yang terjadinya dibumi ini. Fenomena ini tentu sangat merugikan, karena hujan asam menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana yang ada dimuka bumi.
2.Urutan Sebab-AkibatHujan asam yang terjadi secara alami disebabkan oleh aktivitas gunung berapi dan proses-proses biokimia yang terjadi di bumi ini seperti di rawa-rawa, tanah, dan laut. Namun, saat ini hujan asam yang terjadi lebih banyak disebabkan campur tangan manusia seperti dari industri dan kendaraan bermotor. Hujan asam terjadi karena adanya gas sulfur oksida dikeluarkan dari asap-asap pabrik dan gas nitrogen oksida yang dihasilkan dari banyaknya kendaraan bermotor berkumpul menjadi satu dan bereaksi dengan uap air yang ada di udara. Proses reaksi ini menghasilkan asam sulfat, asam nitrit dan asam nitrat yang berkondensasi membentuk awan yang menjadikannya hujan asam. 
3.Urutan Sebab-AkibatHujan asam mulai terjadi setelah adanya revolusi industri di eropa. Dampak yang ditimbulkan hujan asam adalah terjadinya penurunan tingkat keasaman (pH) didaerah kutub dari 6 menjadi 4,5. Dampak lain adalah matinya organisme-organisme kecil yang disebut dengan diatom. Hujan asam pertama kali ditemukan pada tahun 1852 oleh seseorang yang bernama Robert Angus Smith di Kota Manchester. Baru pada tahun 1970-an, para ilmuwan banyak melakukan penelitian tentang hujan asam yang ternyata menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan.
4.Hubungan sebab-akibatKandungan asam dalam hujan menyebabkan hujan memiliki sifat sama seperti larutan asam pada umumnya. Namun keasaman yang ada pada hujan asam ini dapat merusak jaringan hidup. Hujan asam dengan kadar keasaman tinggi dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada manusia. Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama dengan udara terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dapat merusak paru-paru.

Hujan asam dapat mempercepat proses korosi pada beberapa material yang berasal dari logam. Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos. Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh. Zat kimia beracun seperti aluminium juga akan terlepas dan bercampur dengan nutrisi. Apabila nutrisi ini diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati.

Hujan asam yang jatuh pada danau akan meningkatkan keasaman danau. Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa spesies biota air mati karena tidak mampu bertahan di lingkungan asam. Meskipun  ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula.

Unsur Serapan
Unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok besar. Pertama, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Beberapa unsur serapan yang ada dalam teks hujan asam antara lain sebagai berikut.
  1. pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. 
  2. Kondensasi atau pengembunan adalah perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan.
  3. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
  4. Nutrisi adalah zat dalam makanan yang dibutuhkan organisme untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya. 
  5. Sulfur oksida adalah senyawa kimia yang bisa dihasilkan dari pembakaran bensin karena bensin juga mengandung belerang dan gunung berapi.

Konjungsi
Hubungan sebab-akibat yang ditunjukkan dalam teks eksplanasi dapat dengan konjungsi, kata kerja, dan kata benda.  Berdasarkan peran dan fungsi konjungsi, setiap bahasa mempunyai dua jenis konjungsi, yaitu konjungsi eksternal dan konjungsi internal. Konjungsi eksternal merupakan konjungsi yang menghubungkan dua peristiwa, deskripsi benda, atau kualitas di dalam klausa kompleks atau antara dua klausa simpleks. Konjungsi internal merupakan konjungsi yang menghubungkan argumen atau ide yang terdapat di antara dua klausa simpleks atau dua kelompok klausa. Konjungsi eksternal mempunyai empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: dan, atau), perbandingan (contoh: tetapi, sementara), waktu (contoh: setelah, sebelum, sejak, ketika), dan sebab-akibat (contoh: sehingga, karena, sebab, jika, walaupun, meskipun).

Konjungsi internal juga dapat dibagi ke dalam empat kategori makna, yaitu penambahan (contoh: selain itu, di samping itu, lebih lanjut), perbandingan (contoh: akan tetapi, sebaliknya, sementara itu, di sisi lain), waktu (contoh: pertama, kedua ...., kemudian, lalu, berikutnya), dan sebab-akibat (contoh: akibatnya, sebagai akibat, jadi, hasilnya). Pada teks hujan asam penggunaan konjungsi antara lain terdapat dalam kalimat.
  1. Hujan secara alami bersifat asam karena karbondioksida yang larut dalam air hujan membantu melarutkan mineral dalam tanah yang sangat dibutuhkan tumbuhan dan binatang.
  2. Fenomena ini tentu sangat merugikan, karena hujan asam menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana yang ada dimuka bumi.
  3. Hujan asam yang terjadi secara alami disebabkan oleh aktivitas gunung berapi dan proses-proses biokimia yang terjadi di bumi ini seperti di rawa-rawa, tanah, dan laut.
  4. Kabut yang mengandung asam sulfat bersama-sama dengan udara terhisap dan masuk ke dalam saluran pernapasan manusia dapat merusak paru-paru.
  5. Logam yang mengalami korosi ini biasanya akan menjadi rapuh dan keropos.
  6. Keasaman danau yang meningkat menyebabkan beberapa spesies biota air mati karena tidak mampu bertahan di lingkungan asam.
  7. Meskipun  ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula.
  8. Hujan asam mulai terjadi setelah adanya revolusi industri di eropa.
  9. Hujan asam yang larut bersama nutrisi di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah sebelum tumbuhan sempat mempergunakannya untuk tumbuh.
  10. Hujan secara alami bersifat asam karena karbondioksida yang larut dalam air hujan membantu melarutkan mineral dalam tanah yang sangat dibutuhkan tumbuhan dan binatang. 
  11. Peristiwa hujan asam ini terjadi karena zat belerang (sulfur) hasil pembakaran bahan bakar fosil yang ada di atmosfer. 
  12. Fenomena ini tentu sangat merugikan, karena hujan asam menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana yang ada dimuka bumi.
  13. Meskipun  ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup tetapi karena rantai makanan terganggu maka spesies tersebut dapat mengalami kematian pula.
  14. Apabila nutrisi ini diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran, kemudian tumbuhan akan terserang penyakit, kekeringan, dan mati.