Rabu, 29 April 2020

Contoh Perilaku TOLERAN TERHADAP Keberagaman SUKU, AGAMA, RAS, & ANTAR GOLONGAN (SARA)

Contoh Perilaku Toleran terhadap Keberagaman Suku, Agama, Ras, & antar golongan (SARA)

Indonesia, negara di Asia Tenggara yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Penduduk Indonesia termasuk bersifat heterogen & memiliki suku, ras & budaya yang beraneka ragam. Keberagaman suku, budaya, agama, rasa & golongan di Indonesia juga dipengaruhi oleh kondisi geografis yang ada. Dengan jumlah penduduk yang mencapai sekitar 200 juta orang lebih, penduduk Indonesia tersebar di masing-masing pulau & mempunyai ciri khas budayanya sendiri. Warisan agama & budaya yang berkembang di Indonesia, berasal dari berbagai macam etnis, suku, & bahasa di daerah-daerah yang menyebar di tanah nusantara.

Keberagaman suku, agama, ras, & antar golongan ini antara lain dipengaruhi oleh letak geogarfis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam yang melimpah & diperlukan oleh bangsa lain, maka para pedagang asing datang ke Indonesia. Selain melakukan kegiatan berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama & kepercayaan yang mereka yakini. Agama Hindu & Budha masuk dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia, kemudian menyusul para pedagang Gurajat menyebarkn ajaran Islam. . Kedatangan bangsa Eropa membawa ajaran agama Kristen & Katolik, sedangkan pedagang dari Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai ajaran agama diterima oleh bangsa Indonesia karena sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme & dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia menerima budaya lain

Keanekaragaman suku, agama, ras, & antar golongan jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan persatuan & kesatuan dalam Negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika


Di samping itu, dengan mendalami keanekaragaman suku bangsa, rasa, agama & golongan yang ada Indonesia, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa yang mau & mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman kebudayaan tersebut.

Untuk menciptakan suatu integrasi dalam masyarakat yang memiliki tingkat keanekaragamaan kelompok sosial yang tinggi diperlukan dengan sikap pengorbanan sikap toleransi yang besar & upaya yang kuat untuk melawan prasangka & diskriminasi. Sikap toleransi berarti sikap yang rela menerima & menghargai perbedaan dengan orang atau kelompok lain.

Adapun sikap toleransi yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan persatuan dalam keragaman antara lain:

1. Tidak memandang rendah suku atau budaya yang lain
2. Tidak menganggap suku & budayanya paling tinggi & paling baik
3. Menerima keragaman suku bangsa & budaya sebagai kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya.   
4. Lebih mengutamakan negara dari pada kepentingan daerah atau suku masing-masing.


Dengan adanya multikulturalisme (ragam budaya), diharapkan mempertebal sikap toleransi & rasa tolong menolong serta nasionalisme kita. Kita mesti bangga, memiliki suku bangsa, budaya, agama ras & golongan yang beragam. Keragaman suku bangsa, budaya, agama ras & golongan merupakan kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya. Sebagai Contoh bangsa asing saja banyak yang berebut belajar budaya daerah kita. Bahkan kita pun sempat kecolongan, budaya asli daerah kita diklaim atau diakui sebagai budaya asli bangsa lain. Karya-karya putra daerah pun juga banyak yang diklaim oleh bangsa lain.